Jarak Mr P dari Dubur Tentukan Kesuburan Pria – New York, Panjang pendeknya penis memang tidak mempengaruhi kemampuan pria untuk membuahi pasangannya. Ukuran boleh diabaikan, sebab yang lebih menentukan kesuburan pria justru posisi penis dari anus. Makin jauh jaraknya, makin bagus kualitas spermanya.
Dalam istilah medis, jarak antara penis dengan dubur disebut dengan Anogenital Distance (AGD). Jarak tersebut dihitung dari sisi lubang dubur yang paling dekat dengan penis, ditarik garis sampai ke pangkal kantong buah zakar.
Jarak rata-rata antara penis pria dengan dubur memang sangat pendek, yakni 52 mm atau 5,2 cm. Pria yang memiliki penis dengan posisi lebih dekat dengan dubur atau anus, cenderung mengalami masalah kesuburan yang berkaitan dengan volume dan jumlah sel sperma.
Kesimpulan ini diambil dalam sebuah penelitian di University of Rochester, yang dilakukan terhadap 126 pria kelahiran tahun 1988. Penelitian yang dilakukan oleh Sanna Swan ini dipublikasikan pekan lalu dalam jurnal Enviromental Health Perspectives.
“Mengamatinya sangat mudah, siapun bisa melakukan. Tapi juga tidak sangat menentukan, karena kesuburan pria masih dipengaruhi banyak faktor lain termasuk tingkat stres dan suhu di sekitarnya,” ungkap Swan seperti dikutip dari Hindustantimes, Jumat (4/23/2011).
Swan juga tidak bisa menjelaskan secara rinci mengapa jarak penis dari dubur bisa mempengaruhi kualitas sperma. Namun ia menduga, temuan ini masih berhubungan dengan 2 penelitian terdahulu yang masing-masing dilakukan pada tahun 2005 dan 2008.
Kedua penelitian tersebut mengungkap, jarak penis dengan dubur pada pria dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah pejanan senyawa phthalate yang sering dipakai sebagai campuran plastik vynil saat masih berada dalam kandungan ibunya.
Selain terdapat dalam plastik vynil dan juga cat mobil, senyawa phthalate juga bisa ditemukan dalam berbagai produk perawatan tubuh sehari-hari. Termasuk di antaranya adalah perlengkapan mandi seperti shampoo dan sabun mandi, serta minyak wangi.
Menurut penelitian, ibu hamil yang banyak terpapar phthalate 10 kali lebih berisiko melahirkan bayi laki-laki dengan jarak penis ke dubur lebih pendek. Dalam penelitian tersebut, pejanan phthalate pada ibu hamil diukur berdasarkan kadar senyawa tersebut dalam urine.
“Penelitian saya memang tidak diarahkan untuk melihat hubungannya dengan pejanan phthalate selama dalam kandungan. Namun kita semua tahu senyawa tersebut memang mempengaruhi kualitas sperma,” tambah Swan.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar