Istri Dua Masih Kurang

Diposting oleh Cerita Dewasa on Kamis, 26 April 2012


dia-21

Agaknya Mulyawan, 32, termasuk lelaki yang menganggap seks sebagai panglima. Bagaimana tidak? Istri sudah dua biji, lihat gadis tetangga masih kontak juga pendulumnya. Hanya dalam beberapa minggu gadis Suryani, 18, ini sudah empat gali digauli di gubuk tengah sawah.

Politik sebagai panglima, itu ungkapan yang sudah sering terdengar. Tapi ternyata di belahan bumi Indonesia, banyak juga lelaki yang berpandangan: seks adalah panglima. Bagi mereka, yang dipikirkan seks dan selangkangan melulu. Maka bini tak pernah cukup satu, bisa dua tiga dan empat; sepanjang agama masih membolehkan. Padahal, poligami itu sifatnya darurat, yakni bila mana bisa adil dalam alokasi kebutuhan lahir dan batin.

Sepertinya Mulyawan tak peduli akan semua itu. Baginya, asal perempuan itu bisa bikin kontak dia punya pendulum, ya harus dikejar untuk kemudian digauli. Sukur-sukur cukup hanya digauli saja. Bila menuntut untuk dijadikan istri, dia juga bersikap: kenapa takut. Soalnya dia punya prinpsip: kelon dengan saya, klepon cari sendiri!

Mestinya besar nafsu, besar pula penghasilan. Tapi Mulyawan tidak begitu, dia sehari-hari hanya jadi pekerja serabutan. Maka dengan penghasilan tak menentu tapi punya dua “kendaraan”, ya repotlah. Utangnya ada di mana-mana, gara-gara isi kantong selalu terkuras untuk memanjakan “si entong”. Namun demikian, dia selalu optimis menatap kehidupan. “Banyak istri banyak rejeki,” kata Mulyawan seakan mensitir ucapan Puspo Wardoyo juragan ayam bakar Wong Solo.

Di kampungnya, dia punya tetangga pelajar SMA, namanya Suryani. Cakep banget sih tidak, tapi bodinya itu lho……, begini; nggitar Spanyol. Pinggangnya ramping pinggulnya kelewat seksi. Mana kala melihat gadis tetangga tersebut, otaknya selalu berpikiran ngeres. Katanya, cewek model Suryani ini sangat enak dikeloni dan perlu. Maka tekadnya kemudian, cepat atau lambat, dia harus menjadi milikku.

Sebagai lelaki yang sudah begitu pakar soal liku-likunya perempuan, dia tahu kelemahan wanita, khususnya Suryani. Maka hanya beberapa kali ngobrol, sudah dijamin gadis itu mau diajak jalan-jalan. Dan itu memang terbukti. Minggu pertama jalan-jalan, minggu kedua jalan-jalan lagi, dan minggu ketiga tidur-tiduran di gubuk tengah sawah dalam rangka untuk ditiduri.

Agaknya Suryani terpukau akan tongkrongan dan “tangkringan” lelaki tetangganya tersebut. Buktinya, dia semakin lengket saja. Bahkan seperti yang terjadi beberapa malam lalu, habis magrib mendadak Suryani menghilang macam digondol lampor (makhluk halus). Dipanggil panggil orang tua tak juga menyahut. Tapi satu jam berikutnya dia sudah pulang dalam kondisi acak-acakan.
Bak tersangka KPK laiknya, Suryani segera diperiksa. Lama-lama dia mengaku bahwa baru dari sawah bersama Mulyawan. Dalam rangka apa? Dengan kalimat pating pecotot gadis itu mengaku bahwa di tengah gubuk lelaki tetangganya tersebut telah menyetubuhinya. Watatita……, tentu saja ayah dan ibu mencak-mencak, sehingga Mulyawan dilaporkan ke polisi.

Meski sudah dipanggil dua kali, tak juga mau hadir. Terpaksa Mulyawan dicokok dari rumah bini keduanya. Dalam pemeriksaan, dia mengaku bahwa sudah menyetubuhi Suryani sebanyak 4 kali. Tapi asal tahu saja, semuanya itu berlangsung tanpa paksaan dan tekanan, kecuali memang ditekan-tekan. “Tapi saya siap tanggungjawab kok.” ujarnya santai.
Suruh makan batu, anak orang?

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar